Banyak sekali pertanyaan yang masuk di sosial media kami, tentang apakah bungkil inti sawit atau palm kernel expeller/cake/meal bisa untuk pakan unggas, khususnya ayam?
Pasalnya, selama ini pakan ternak merupakan variabel yang nilainya mencapai 60-70% dari total biaya produksi. Sebagian besar bahan baku, misal bungkil kedelai dan tepung ikan masih diimpor. Para peternak domestik tentu menyambut baik ide pakan alternatif yang lebih murah dan lebih mudah didapat seperti bungkil sawit.
Semakin berkembangnya perkebunan kelapa sawit, tentu akan menghasilkan limbah yang tinggi sebesar 45-46 % dari pengolahan kelapa sawit yang dihasilkan.
Bungkil sawit mengandung??mengandung 16,60% protein kasar, 6,45% lemak kasar, 17,18% serat kasar, 0,47% kalsium, 0,72% fosfor, 57,80% bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), dan 5.088 kkal/kg energi bruto yang potensial sebagai pakan ayam.
Hanya saja serat kasar bungkil sawit masih sangat tinggi. Padahal serat kasar tinggi, terutama lignin, dalam ransum menyebabkan penurunan aktivitas enzim pemecah karbohidrat, lemak, dan protein. Akibatnya nutrisi yang dapat dicerna oleh unggas berkurang.
Untuk itu mesti diolah dulu dengan cara difermentasi menggunakan kapang lignoselulotikyang dapat memecah ikatan lignin dengan selulosa, ikatan lignin dengan hemiselulosa, dan ikatan lignin dengan protein. Pecahnya ikatan lignin itu menurunkan kandungan serat kasar pada bungkil sawit.?? Dalam bentuk itulah ia bermanfaat sebagai pakan ayam karena lebih mudah dicerna.
Ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Guru Besar Tetap Fakultas Pertenakan Universitas Andalas (Unand) Padang, Profesor Nuraini?? dalam orasi ilmiah berjudul, “Optimasi Nutrisi Pakan Asal Limbah Agro Industri dengan Fungsi Lignoselulotik dan Hipokelesteronomik untuk Unggas.”
Bungkil sawit yang difermentasi dengan kapang lignoselulotik memiliki kandungan protein lebih tinggi?? dan serat kasar lebih rendah ketimbang nonfermentasi.?? Pada ayam broiler protein berperan dalam pembentukan dan pertumbuhan jaringan tubuh seperti kulit, daging, otot, dan sebagian tulang. Serat kasar lebih sedikit membuat karbohidrat dan lemak lebih banyak dicerna.
Untuk pemesanan dan keterangan lebih lanjut bisa menghubungi: [email protected]
baca juga